Italia, Fenezuela

Italia, Fenezuela
Fenezuela Kota yang indah

Jumat, 29 Oktober 2010

E-COMMERCE

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 1

E-COMMERCE

DOSEN :

LELI SAFITRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

DEPOK

2010

Kata Pengantar

Assamualaikum Wr.WB.

Puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT.atas hidayahnya,sehingga makalah ini dapat saya buat dengan sebaik-baiknya,dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua terlebih saya yang membuat.

Makalah ini disusun berdasarkan perintah dari dosen mata kuliah sistem informasi manajemen , yang membahas tentang semua yang menyangkut tentang aspek dalam sistem informasi pada perusahaan yang memang membutuhkan sebuah informasi untuk jalannya suatu rencana

Makalah ini memang masih jauh dari yang di harapkan,dan sangat belum sempurna,dan saya selaku penyusun hanya dapat mengucapkan terimakasih kepada asisten lab.yang telah memberikan tugas ini,sehingga saya sendiri dapat ilmu bermanfaat dari semua sistem akuntansi yang ada,dan dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada pada isi makalah ini untuk dapat sebagai acuan untuk pembuatan isi makalah berikutnya.

Kami ucapkan terima kasih.

Wasalaikum Wr.Wb.

DEPOK,OKTOBER,2010

PENYUSUN

Muhammad Sudarpo

35109839

Daftar Isi

Halaman

DEFINISI ELECTRONIC COMMERCE…………........................................ 4

RUANG LINGKUP E-COMMERCE……....................................................... 5

Mekanisme E-Commerce………………………………………………………. 6

KEUNTUNGAN E-COMMERCE……………………………………………. 7

Keuntungan e-commerce bagi bisnis:………………………………………….. 7

Alternatif Pembayaran untuk E-Commerce………………………................. 8

Keamanan di E-Commerce…………………………………………………….. 9

Mekanisme SET………………………………………………………………… 9

E-Commerce di Indonesia…………………………………………………….. 11

PerjalananE-Commerce Indonesia………………………………………….... 11

MembukaTokoOnline…………………………………………………………. 13

Daftar Pustaska………………………………………………………………... 16

E-COMMERCE

DEFINISI ELECTRONIC COMMERCE

Padawebsite whatis.comterdapatpengertian e-commerce yaitu berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui internet, khususnya World wide web.

MenurutRobert E. Johnson, III (http://www.cimcor.com), e-commerce merupakan suatu tindakan melakukan transaksi bisnis secara elektronik dengan menggunakan internet sebagaimedia komunikasiyang paling utama.

Padawebsite ECARM (The Society For Electronic Commerce And Rights Management) di jelaskan bahwa e-commerce secara umum menunjukkan seluruh bentuk transaksi yang berhubungan dengan aktifitas-aktifitas perdagangan, termasuk organisasi dan perorangan yang berdasarkan pada pemrosesan dan transmisi data dijital termasuk teks, suara, dan gambar-gam barvisual (OECD, 1997).

Pada website Planetweb E-commerce Solutions, e-commerce memiliki arti bahwa sebuah website dapat menjadi sebuah modal bagi perusahaan, d imana website tersebut dapat menghasilkan uang dan dapat menggambarkan perusahaan anda di internet pada saat yang bersamaan.

Pada website E-commerce Net, secara sederhana di jelaskan bahwa e-commerce adalah menjual barang dagangan dan / atau jasa melalui internet. Seluruh pelaku yang terlibat dalam bisnis praktis di aplikasikan di sini, seperti customer service, produk yang tersedia, kebijakan-kebijakan pengembalian barang dan uang, periklanan, dll.

MenurutGary Coulter danJohn Buddemeir (E-commerce Outline) : e-commerce berhubungan dengan penjualan, periklanan, pemesanan produk, yang semuanya dikerjakan melalui internet.

Beberapa perusahaan memilih untuk menggunakan kegiatan bisnis ini sebagai tambahan metode bisnis tradisional, sementara yang lainnya menggunakan internet secara eksklusif untuk mendapatkan para pelanggan yang berpotensi.

Menurut Donna Perry, pengertian e-commerce sangat sederhana yaitu kemampuan untuk melakukan bisnis secara elektronik melalui komputer, fax, telefon, dsb. Menurutnya untuk menjual produk dan / atau jasa di internet, sebuah perusahaan membutuhkan:

•Komputer–bukan hanya beberapa komputer, tetapi dibutuhkan sebuah server dengan kapasitas besardan kecepatan tinggi yang memungkinkan Secure Socket Layer (SSL) mempunyai enkripsi yang aman. Server ini harus benar benar stabil.

Merchant account –yang diperoleh melaui sebuah bank atau institusi keuangan dan mengizinkan perusahaan menerima kartu kredit sebagai bentuk pembayarannya. Rekening ini sebaiknya menggunakan sebuah institusi yang mengetahui tentang perdagangan di internet dan yang menawarkan pemrosesan transaksi online secarareal-time.

Website –sebuahwebsite e-commerce.

RUANG LINGKUP E-COMMERCE

ELECTRONIC BUSINESS, merupakan lingkup aktivitas perdagangan secara elektronik dalam arti luas.

ELECTRONIC COMMERCE, merupakan lingkup perdagangan yang dilakukan secara elektronik, dimana didalamnya termasuk:

-Perdaganganvia Internet (Internet Commerce)

-Perdagangan dengan fasilitas Web Internet (Web-Commerce)-Perdagangan dengan system pertukarand ata terstruktur secara elektronik (Electronic Data Interchange/EDI).

Mekanisme E-Commerce

•Pembeli yang hendak memilih belanjaan yang akan dibeli bisa menggunakan ‘shopping cart’untuk menyimpan data tentang barang-barang yang telah dipilih dan akan dibayar. Konsep ‘shopping cart’ini meniru kereta belanja yang biasanya digunakan orang untuk berbelanja di pasar swalayan. ‘Shopping cart’biasanya berupa formulir dalam web, dan dibuat dengan kombinasi CGI, database, dan HTML. Barang-barang yang sudah dimasukkan ke shopping cart masih bisa di-cancel, jika pembeli berniat untuk membatalkan membeli barang tersebut.

•Jika pembeli ingin membayar untuk barang yang telah dipilih, ia harus mengisi form transaksi. Biasanya form ini menanyakan identitas pembeli serta nomor kartu kredit. Karena informasi inibisa disalahgunakan jika jatuh ke tangan yang salah, maka pihak penyedia jasa e-commerce telah mengusahakan agar pengiriman data-data tersebut berjalan secara aman, dengan menggunakan standar security tertentu.

•Setelah pembeli mengadakan transaksi, retailer akan mengirimkan barang yang dipesan melalui jasa pos langsung ke rumah pembeli. Beberapa cybershop menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk mengecek status barang yang telah dikirim melalui internet.

KEUNTUNGAN E-COMMERCE

Keuntungan e-commerce bagi konsumen:

•Keuntungan yang terbesar bagi konsumen adalah melakukan bisnis secara online dengan mudah. Seorang pembeli di internet dapat menggunakan computer pribadinya pagi atau malam selama 7 hari per minggu untuk membeli hamper semua barang. Seorang konsumen tidak perlu mengantri ditoko atau bahkan meninggalkan rumahnya;

•Beberapa perusahaan e-commerce telah membuat proses ini lebih mudah. Beberapa took online menyimpan informasi kartu kredit pembelinya diserver mereka, sehingga informasi yang dibutuhkanhanya dimasukkan sekali saja. Beberapa bisnis online bahkan tidak mengirimkan produk-produknya kepelanggan melalui pos, khususnya yang menjual software komputer. Sebagai contoh: beyon.com mengizinkan para pelanggannya untuk men-download software yang dibelinya langsung ke computer mereka.

•Pengurangan biaya. Perusahaan yang menjual saham secara online, seperti etrade.com membebankan biaya hanya sekitar $ 10 per perdagangan, yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan membeli saham tersebut melalui perantara saham tradisional.

Keuntungan e-commerce bagi bisnis:

Keuntungan e-commerce bagi bisnis:

•Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan diseluruh dunia. Oleh karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja dengan meningkatkan keuntungan.

e-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah perusahaan yang melakukan bisnis di internet akan mengurangi biaya tambahan karena biaya tersebut tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service), jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional.

Secara ringkas keuntungan e-commerce tersebut adalah sebagai berikut:

•Bagi Konsumen : harga lebih murah, belanja cukup pada satu tempat.

•Bagi Pengelola bisnis: efisiensi, tanpa kesalahan, tepat waktu

•Bagi Manajemen: peningkatan pendapatan, loyalitas pelanggan.

Alternatif Pembayaran untuk E-Commerce

•Untuk pembayaran, e-commerce menyediakan banyak alternatif yakni pembeli yang telah mempunyai kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran; Selain kartu kredit, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan e-cash. E-cash sebenarnya merupakan suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet. Account tersebut dibuka dengan menggunakan kartu kredit yang dipunyai sebelumnya. Customer hanya perlu mengisi pada account e-cashnya untuk digunakan.

•Alternatif lain dalam pembayaran di internet adalah dengan menggunakan smartcard. Di Singapura, smartcard dikenal dengan istilah cash card. Untuk pembayaran di internet, user harus memiliki ‘smart card reader’. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer.Untuk softwarenya, digunakan software bernama ‘e-wallet’.

•Alternatif pembayaran yang relatif baru dan belum begitu populeradalah penggunaan iCheck, yaitu metode pembayaran dengan menggunakan cek. Pembayaran ini membutuhkan nomor cek milik customer.

Keamanan di E-Commerce

•Microsoft dan Netscape, bekerja sama dengan perusahaan kartu kredit (Visa dan MasterCard), serta perusahaan-perusahaan internet security (seperti VeriSign), telah membuat standar enkripsi khusus yang membuat transaksi melalui web menjadi sangat aman. Bahkan, Visa dan MasterCard menyediakan jaminan keamanan 100% kepada pengguna credit cardnya yang menggunakan e-com.

•Yang menandakan suatu retailer web site aman atau tidak adalah adanya tanda khusus yang muncul di status bar di bagian bawah layar browser. Pada IE, tanda yang muncul adalah tanda gembok terkuncidi pojok kanan status bar. Sedangkan pengguna Netscape Navigator, akan melihat tanda kunci di pojok kiri status bar. Walaupun begitu, karena standar yang dipakai untuk secure connection ini relatif baru, belum semua cybershop menggunakan standar ini.

•Kumpulan dari banyak cybershop yang telah terintegrasi dinamakancybermall. Beberapa cybermall akan mengecek terlebih dahulu legitimasi dari cybershop yang akan masuk, sehingga dapat menghindari adanya cybershop yang palsu. Beberapa cybermall jugamenyediakan jasa-jasa tambahan, seperti billing atau tagihan yang tersentralisasi, menjadikan proses belanja menjadi lebih mudah dan aman.

Mekanisme SET

•Standar enkripsi yang digunakan dalam e-commerce pada saat ini adalah SET (Secure Electronic Transaction). Selain digunakan untuk pembayaran dengan credit card, SET juga digunakan untuk pembayaran dengan smartcard. Dengan menggunakan SET, kerahasiaan informasi customer (berupa nama dan nomor kartunya) bisa dijaga. SET juga bisa menjaga autotentifikasi atau identitas penjual dan customer, sehingga tidak bisa disalahgunakan oleh sembarang orang.

•SET menggunakan suatu kriptografi khusus yang dinamakan asymmetric cryptography untuk menjamin keamanan suatu transaksi. Asymmetric cryptography ini juga disebut dengan nama Public-key Cryptography. Enkripsi ini menggunakan dua kunci (berupa kode), satu kunci digunakan untuk meng-enkripsi data, dankunci lainnya untuk men-dekripsi data tersebut. Kedua kunci tersebut terhubung secara matematis dengan rumus tertentu, sehingga data yang telah di-enkripsi oleh suatu kunci hanya bias di-dekripsi dengan menggunakan kunci pasangannya.

•Setiap user mempunyai dua kunci, yaitu public key dan private key. User dapat menyebarkan public key secara bebas. Karena adanya hubungan yang khusus antara kedua kunci, user dan siapapun yang menerima public key tersebut mendapat jaminan bahwa data yang telah di enkripsi dengan suatu public key dan dikirimkan ke user hanya bias didekripsi oleh private key. Pasangan key ini harus dibuat secara khusus oleh user. Algoritma yang biasanya digunakan untuk pembuatan key adalah algoritma RSA (dinamakan berdasarkan inisial pembuatnya, yaitu : Rivest, Shamir, dan Adleman).

•Artinya, suatu pihak pengelola e-commerce yang menggunakan SET, harus membuat pasangan key khusus untuk webnya. Public key akan disebarkan, dan hal ini biasanya dilakukan melalui penyebaran web browser. Public key disertakan secara gratis untuk setiap web browser, dan telah tersedia jika browser tersebut diinstall. Private key, pasangan untuk pasangan public key tersebut disimpan oleh pengelola e-com.

•Jika pembeli menggunakan browser untuk mengirim form transaksi, pembeli tersebut akan menggunakan public key yang telah tersedia di web browsernya. Orang lain yang tidak mempunyai private key pasangannya, tidak akan bisa men-dekripsi data form yang dikirim dengan public key tersebut. Setelah data sampai ke pengelola e-com, data tersebut akan di-dekripsi dengan menggunakan private key. Artinya, hanya pengelola e-com yang bisa mendapatkan data itu dalam bentuk yang sebenarnya, dandata identitas serta nomor kartu kredit customer tidak akan jatuh ke tangan yang tidak berhak.

E-Commerce di Indonesia

•Sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan prototipe layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online.

•Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan e-com di Indonesia. Padahal, untuk membuat sistem e-com, investasi yang dikeluarkan tidak sebesar membangun suatu toko yang sebenarnya. Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas, karena tidak terbatas pada satu kota tertentu. Selain itu, biaya penyelenggaraan dan promosi pada e-com juga lebih kecil jika dibandingkan dengan sistem toko yang konvensional.

PerjalananE-Commerce Indonesia

•Pertumbuhan Customer lewat internet akan terjadi sekitar 800% pertahun sampai tahun 2005. Di Internet sekarang terdapat, lebih dari 2.100.000 images dan 128,3 juta exiting pages. Menurut Survey dari IDC (International Data Corporation), diprediksikan dalam system ekonomi baru ini sekitar 3 milyar orang akan terkoneksi ke internet, walaupun sekarang hanya berjumlah sekitar 1,2 milayar orang saja.

•Ada beberapa indikator tentang internet di Indonesia yang masih kurang menggembirakan. Misalnya, berdasarkan data APJII, dari 55 penyelenggara jasa internet di Indonesia yang telah mengantongi izin dari Dirjen Postel untuk memberikan jasa pelayanan, hanya 43 saja yang aktif menawarkan jasa. Selanjutnya pertumbuhan domain baru (perusahaan dengan co.id) masih sedikit yang menggunakannya.

•Kita tidak perlu pesimis. Tidak ada hubungannya antara jumlah pemakai dan pelanggan internet di suatu negara dengan kemampuan perusahaan eksis dalam e-commerce. Alasannya sederhana saja, ingat, internet adalah bisnis global. Begitu sebuah perusahaan masuk kesana, marketnya juga global. Kecuali jika perusahaan tersebut hanya melihat Indonesia saja sebagai pasarnya, artinya pasar di internet tidak lagi dibatasi geografis. Target market perusahaan diseluruh dunia adalah semua orang yang telah menggunakan internet. Perubahan yang terjadi dalam dua tahun terakhir, menunjukkan bahwa perdagangan yang dilakukan melalui internet terjadi penurunan harga sekitar 30%. Order Cycle sebuah bisnis yang tadinya memakan waktu 30 hari, waktunya bisa menjadi pendek, yakni 5 hari saja.

•Data terbaru IDC (1998) juga menyebutkan, nilai transaksi via Internet di Asia-Pasifik (tak termasuk Jepang) pada 1998 mencapai US$ 643,11 juta, dengan jumlah pengakses sekitar 7,9 juta. Dari angka tersebut, nilai transaksi via Internet dari Indonesia diperkirakan sekitar US$ 1,16 juta dengan angka pengakses sekitar 110 ribu. Tentu saja masih relatif kecil, sebab Malaysia saja mempunyai nilai transaksi online pada 1998 sekitar US$ 20,1 juta dengan jumlah pengakses Internet sekitar 410 ribu.

•Wajar kalau gambaran di Indonesia seperti itu. Bukti lainnya, meskipun relatif banyak perusahaan yang sudah memasang homepage, hanya sedikit yang memfungsikannya sebagai toko online. Sebagian besar lebih difungsikan sebagai media informasi dan pengenalan produk. Menurut Adji Gunawan, Associate Partner dan Technology Competency Group Head Andersen Consulting, secara umum ada tiga tahapan menuju E-commerce, yakni: presence (kehadiran), interaktivitas dan transaksi. Nah, kebanyakan homepage perusahaan Indonesia baru pada tahapan presence.

•Dyviacom Intrabumi atau D-Net (www.dnet.net.id) tergolong perusahaan perintis transaksi online di sini, yakni sejak September 1996. Wahana transaksi berupa mal online yang disebut D-Mall (diakses lewat D-Net) itu, hingga tulisan ini dibuat telah menampung sekitar 33 toko online/merchant. Produk yang dijual bermacam-macam, dari makanan, aksesori, pakaian, produk perkantoran sampai furniture.

•Selain D-Net, beberapa perusahaan lain sebenarnya juga tengah menyiapkan mal online serupa. Indosat --lewat IndosatNet (www.indosat.net.id) --kini tengah mematangkan fasilitas transaksi online-nya, yang disebut i2 Mall (Indonesia Interactive Mall).

•Telkom juga tengah mengembangkan mal online khusus produk-produk telekomunikasi yang disebut RisTIShop. Masih di lingkungan Telkom, kantor Telkom Divre V Jawa Timur juga membuat mal online, disebut Jatim Mall. Dan, kabarnya, WasantaraNet yang dimiliki PT Pos Indonesia telah pula membangun mal online-nya sendiri.

•Akses harian D-Net mencapai 20 ribu hit/hari. Adapun dari pengalaman transaksi selama ini, menurutnya, produk makanan (kue) relatif terlaris, dengan rata-rata order 5 kali/hari (kalau hari raya bisa 50 order/hari).

•Hanya saja, mungkin karena pertimbangan efisiensi, beberapa toko online --seperti GiftNet --membatasi nilai transaksinya, misalnya minimal Rp 100 ribu.

MembukaTokoOnline

•Membuka toko di Indonesia harus siap menanggung risiko. Misalnya, dihancurkan atau dibakar massa.Risiko semacam itu tak perlu dihadapi kalau Anda membuka toko di Internet. Risiko terberat adalah serangan hacker dan cracker yang jarang sekali terjadi.

•Masih banyak manfaat lain membuka toko di Internet. Yakni, memperluas jangkauan pasar, meningkatkan layanan untuk pelanggan, serta mengefisienkan operasi. Ujung-ujungnya, keuntungan finansial yang diperoleh lebih banyak. Lihat saja Dell Computer (www.dell.com) yang sanggup menangguk penjualan US$ 1 juta/hari lewat Internet. Contoh lain, toko buku Amazon (www.amazon.com) yang beberapa tahun lalu belum ada, kini omsetnya ratusan juta dolar AS. Barang yang dijualan pun segera bertambah: CD, aneka cendera mata.

•Menyiapkan fasilitas toko online memang tak semudah membuat homepage. Tahap awal, tentu menyiapkan presence-nya, yakni membuat homepage-nya, terutama sebagai storefront. Pekerjaan yang terkait dengan hal ini adalah menyiapkan content, desain dan web hosting-nya. Selain tampilan visual dan content-nya harus bagus, struktur homepage yang dibuat pun harus jelas.

•Langkah berikutnya, menyiapkan interaktivitas toko online tersebut. Paling sederhana, bisa menggunakan fasilitas E-mail di website-nya. Agar interaktivitas antara merchant dan pengakses bisa lancar, maka para penjual online ini menyiapkan homepage-nya dengan formulir-formulir standar dan terstruktur, yang bisa dijawab dengan software tertentu. Sejauh ini homepage-homepage di Indonesia belum bisa menyediakan interaktivitas untuk kebutuhan verifikasi dan pembayaran.

•Menurut Julizvar, konsultan dari Hewlett Packard (HP) Indonesia,untuk terciptanya sistem pembayaran via Internet memang dibutuhkan kesepakatan berbagai pihak, terutama dari pihak lembaga keuangan, merchant dan konsumen. Pihak-pihak lainnya yang biasanya terlibat untuk mendukung sistem pembayaran Internet adalah penyedia sertifikat digital, baik untuk Visa (misalnya VeriSign) maupun MasterCard (misalnya GTE); dan perusahaan pemroses transaksi kartu kredit.

•Selain disediakannya fasilitas transaksi aman, menurut Julizvar, ada baiknya took online juga dilengkapi software pengaman tertentu. HP pun menyediakan produknya, yang telah banyak dipakai untuk kebutuhan implementasi Internet-banking, yakni Virtual Vault. Software ini, mempunyai kemampuan melindungi, baik data merchant maupun pelanggan.

•Walaupun berbagai software E-commerce yang ada dipasar cukup canggih, masih ada aspek legal yang belum disepakati. Misalnya, soal keharusan menyertakan biaya meterai untuk nilai transaksi tertentu dan adanya pengenaan pajak. Jadi untuk menjalankan proses transaksi via Internet secara lengkap, harus disiapkan serangkaian kesepakatan dengan pihak-pihak terkait lainnya.

•Adapun soal pengiriman barang, merchant bias bekerja sama dengan perusahaan jasa kurir seperti UPS, FedEx dan PT Pos. Bahkan, untuk kebutuhan ekspor sekalipun. Hanya saja, kalau menilik layanan yang diberikan mal online di Indonesia, sejauh ini pengelola takikut campur dalam pengiriman barang pesanannya.

Daftar Pustaska

wikipedia.org

www.ecommercetimes.com

om.google.com

Tidak ada komentar: