Italia, Fenezuela

Italia, Fenezuela
Fenezuela Kota yang indah

Minggu, 10 April 2011

Seriusi Ganso, Perwakilan Milan Terbang ke Brasil




AC Milan benar-benar serius untuk mendatangkan bintang muda Brasil, Paulo Henrique Ganso. Tak ingin kalah cepat, kubu Rossoneri dikabarkan telah mengirimkan utusannya ke Brasil. Sebagaimana dilaporkan Corriere dello Sport, Jumat (8/4/2011), pekan ini kubu Milan akan mengirimkan direktur transfernya Ariedo Braida ke Brasil untuk melakukan negosiasi dengan kubu Santos.

Diyakini, Milan tidak ingin kalah cepat dengan rival sekotanya Inter Milan untuk mendapatkan tanda tangan trequartista 21 tahun tersebut pada bursa transfer musim panas nanti. Milan sendiri dipastikan bakal untung bila berhasil mendatangkan Ganso.

Pasalnya, punggawa timnas Brasil ini telah memilik paspor Italia, jadi Ganso dipastikan tidak terhitung sebagai pemain non-uni Eropa, meski berasal dari Brasil. Memang, untuk mendapatkan Ganso, Milan harus merogoh kocek cukup dalam. Seperti diketahui, Ganso memiliki klausul pelepasan kontrak mencapai 54 juta euro.

Akan tetapi, jumlah tersebut bisa saja berkurang, menyusul keinginan Ganso hengkang dari Santos. Apalagi, saat ini Ganso juga tengah terlibat konflik dengan klubnya. Sebenarnya, Ganso diyakini bakal merapat ke Inter Milan jika akhirnya memutuskan hengkang dari Santos.

Faktor pelatih Leonardo Araujo yang selama ini telah terlibat kontak intens dengannya disebut-sebut menjadi faktor utama Ganso memilih Nerazzurri. Namun, dengan ketidakjelasan kontrak Leo menyusul terancam gagalnya Inter meraih gelar juara di Serie A dan Liga Champions musim ini membuat Ganso berubah pikiran dan memilih bergabung dengan Milan, bersama sejumlah kompatriotnya seperti Robinho dan teman dekatnya, Thiago Silva.

Milan Ingin Bawa Cristiano Ronaldo




ItaSportPress dan La Repubblica melansir kabar jika pemilik AC Milan Silvio Berlusconi telah menginginkan Cristiano Ronaldo untuk hadir di San Siro.

Pemilik klub yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri Italia ini sebelumnya telah memercikkan keinginannya tersebut pada musim panas lalu saat memboyong Zlatan Ibrahimovic dari Barcelona dan Robinho datang Manchester City. 

Dari laporan tersebut, Berlusconi kabarnya sempat curhat kepada sejumlah teman dekatnnya perihal ketertarikannya kepada Ronaldo. "Impian saya adalah membawa Cristiano Ronaldo ke San Siro. Saya ingin memilikinya di sini," begitu kutipan Berlusconi yang disampaikan kepada sejawatnya.

Meski demikian untuk mewujudkan rencana ini tampaknya akan menjadi jalan terjal bagi Milan. Mengingat nilai transfer yang harus digelontorkan jumlah tak sedikit karena Real Madrid telah merogoh hingga €80 juta pada 2009 untuk bisa mendapatjkan talenta asal Portugal tersebut.

Jelang Fiorentina vs Milan Rossonerri Enggan Remehkan La Viola




Fiorentina dihadapkan pada rekor buruk saat menjamu AC Milan dalam lanjutan Seri A akhir pekan ini. Meski begitu Rossonerri enggan meremehkan La Viola karena sang lawan diprediksi dapat membuat kejutan.

Sejak tahun 1990/1991 kedua tim sudah bertemu sebanyak 35 kali di mana Milan mengumpulkan 17 kali kemenangan berbanding delapan milik Fiorentina. Sementara 10 laga lainnya berakhir imbang. Bahkan jika dirunut di tiga tahun belakangan, Fiorentina tidak bisa menaklukkan Milan di mana mereka selalu kalah dalam enam pertemuan terakhirnya.

Dengan catatan ini saja sudah dipastikan Milan bakal jadi unggulan saat keduanya bertemu di Artemio Franchi, Senin (11/4/2011) dinihari WIB. Apalagi Il Diavollo Rosso tengah dalam kepercayaan diri tinggi pasca kemenanga 3-0 atas Inter Milan pekan lalu, yang membuat mereka kini kian terdepan dalam laju perebutan scudetto.

Ditambah kembalinya Zlatan Ibrahimovic bakal jadi suntikan tenaga yang berharga bagi Massimo Allegri. Keuntungan Milan lainnya? Fiorentina saat ini terpuruk di urutan ke-10 dan harus kehilangan Adrian Mutu yang terkena skorsing. Milan pun makin di atas angin dan besarlah peluang mereka untuk meraih kemenangan sekaligus mengokohkan posisinya di puncak klasemen.

Namun demikian Gianluca Zambrotta mengingatkan rekan-rekannya untuk tak keburu jumawa karena Fiorentina akan bermain di kandang dan itu bakal jadi "senjata rahasia" mereka untuk bisa menaklukkan Milan. "Mihajlovic mempunyai kesabaran dan determinasi yang dipunya saat measih menjadi pemain," tutur Zambrotta di Football Italia.

"Cepat atau lambat saya pikir hasil-hasil baik bagi mereka akan segera datang," lanjutnya. "Fiorentina harus segera menang lagi, namun dengan pemain seperti Juan Vargas, Alberto Gilardino, Adrian Mutu dan Mario Santana, mereka cukup kuat untuk lolos ke Liga Champions," lugasnya.

Wawancara EKSKLUSIF - Mark Van Bommel: Saya Ingin Bertahan & Raih Scudetto




Mark van Bommel menjadi salah satu pemain yang tampil cemerlang ketika AC Milan mengalahkan rival sekota sekaligus pesaing terdekat dalam perburuan scudetto musim ini, Inter Milan, 3-0 pekan lalu. Bergabung ke Milan sejak awal tahun, Van Bommel membuktikan kepantas berseragam Rossoneri dengan mematikan pergerakan lini tengah Inter yang dimotori Wesley Sneijder.

Kepada Sergio Stanco dari GOAL.com Italia, Van Bommel membahas kemungkinan bertahan di Milanello musim depan, ambisinya bersama timnas Belanda, serta tentang klub yang ditinggalkannya, Bayern Muenchen.

GOAL.com: Mark, bagaimana perasaan Anda pada hari pertama di Milanello?
Mark van Bommel (MVB): Sangat baik. Milan klub besar dan saya bangga bergabung ke salah satu klub terbaik dunia. Sejak kecil saya mendukung Bayern, Barcelona, dan Milan. Kalau tidak percaya, saya bahkan memiliki foto-fotonya. Fakta saya bisa bermain untuk tiga klub tersebut adalah impian yang jadi nyata.

GOAL.com: Apakah Anda akan bertahan di Milan musim depan?
MVB: Dengan senang hati. Semua orang membantu agar saya merasa betah dan klub ini seperti keluarga yang hangat. Hal itu juga tergantung keinginan klub. Jelas saya ingin bertahan. Sulit menolak Milan. Tapi ini bukanlah momen memikirkan masa depan saya. Kami harus tetap fokus dan menjuarai scudetto.

GOAL.com: Anda sudah mengumpulkan tujuh gelar liga (empat bersama PSV Eindhoven, dua bersama Bayern, dan satu dengan Barcelona), Anda rasa sudah dekat dengan gelar yang kedelapan?

MVB: Tidak. Masih ada beberapa pertandingan yang harus dimainkan. Serie A sangat ketat dan kami harus berjuang keras untuk memenangkan setiap laga. Semua lawan sungguh cerdik dan bermain sangat berhati-hati. Mereka semua tampil rapi saat bertahan, sungguh kompetisi yang menghibur. Kami punya keuntungan karena memiliki semua syarat di tangan sendiri. Kami hanya perlu fokus untuk menang dalam setiap pertandingan.

GOAL.com: Apa yang dimiliki Milan sementara tim lain tidak?

MVB: Saya tidak tahu kondisi tim lain jadi saya tak bisa menjawabnya. Saya hanya membahas soal Milan dan suasana kamar ganti sungguh fantastis. Kami semua memiliki tujuan yang sama dan setiap pemain mendahulukan kepentingan tim daripada pribadi. Kami punya banyak pemain bermental juara dan mereka yang duduk di bangku cadangan pun tidak mengeluh. Atmosfir positif ini salah satu faktor kesuksesan kami.

GOAL.com: Apakah kekalahan telak Inter di Liga Champions merupakan kejutan besar bagi Anda? Kira-kira apa yang salah?

MVB: Sulit diterangkan, tapi Sneijder selalu penuh percaya diri ketika saya berbicara dengannya menjelang derby. Mereka begitu percaya diri mampu melibas Schalke 04 dan lolos ke babak berikutnya. Tapi inilah sepakbola, ada kalanya kita tidak bisa memprediksi hasil pertandingan. Sesuatu yang luar biasa dapat terjadi dalam sebuah derby dan begitu juga di Liga Champions. Tim seperti Schalke hanya menempati papan tengah di Jerman, tapi tampil sangat baik di Eropa. Harus dibilang Schalke mampu memanfaatkan kartu merah Cristian Chivu. Sungguh sulit bagi mereka membalasnya, tapi segalanya mungkin, bahkan kemenangan 5-0.

GOAL.com: Apakah Barcelona akan menjuarai Liga Champions?
MVB: Mereka tim favorit, tapi apapun bisa terjadi di Liga Champions. Tak bisa dipungkiri mereka memainkan sepakbola terbaik saat ini.

GOAL.com: Anda mengobrol dengan Sneijder setelah derby?

MVB: Tentu saja, kenapa tidak? Dia tidak marah. Kami musuh di atas lapangan, tapi kembali berteman usai bertanding. Bukan pertama kali kami saling bentrok. Sebelumnya kami berhadapan ketika saya bermain untuk PSV sementara dia bersama Ajax Amsterdam, begitu pula dengan laga Inter-Bayern musim lalu. Tak ada yang baru menghadapinya, tapi saya akui saya lebih suka bermain bersamanya di timnas Belanda. Apakah saya menekelnya dengan keras? Ya, tapi hanya sekali (tertawa).

GOAL.com: Tentang kiprah Anda di Jerman, kepergian Anda dari Bayern merupakan sebuah kejutan. Apa yang terjadi? Rumor mengatakan ada perseteruan dengan Louis van Gaal.

MVB: Sama seperti Anda, saya pun terkejut. Segalanya berlangsung begitu cepat. Satu-satunya yang ingin saya bilang adalah tidak biasanya sebuah klub melepas kapten mereka di bulan Januari, bukan? Tapi saya tak mau membahas masa lalu. Saya sangat betah di sini dan rasanya saya sudah mengambil keputusan yang tepat.

GOAL.com: Bagaimana pendapat Anda tentang Massimiliano Allegri? Dia dianggap salah satu pelatih yang memiliki masa depan cerah. Anda pernah ditangani sejumlah pelatih hebat, Anda kira Allegri punya karier yang prospektif?
MVB: Hanya waktu yang dapat menjawabnya. Saya hanya bisa bilang dia selalu berterus terang tentang tujuannya. Dia sangat tenang dan punya gagasan yang jernih tentang apa yang diinginkan. Dia tahu apa yang diinginkan dan tahu bagaimana mewujudkannya. Itu karakter yang bagus bagi seorang pelatih.

GOAL.com: Dengan banyak gelar yang sudah Anda kumpulkan, bagaimana caranya menghimpun kembali semangat berprestasi?

MVB: Saya masih ingin meraih gelar. Saya fokus meraih tujuan jangka pendek saat ini, yaitu scudetto. Untuk jangka waktu panjang, saya ingin merasakan gelar juara bersama tim nasional. Kami tidak beruntung di Afrika Selatan karena kami bisa menjuarai Piala Dunia. Namun, Belanda masih salah satu tim terkuat di dunia dan saya yakin kami punya peluang bagus di Euro 2012. Turnamen masih jauh, tapi keyakinan saya untuk menjadi juara membuat saya memutuskan tetap membela Oranje usai Piala Dunia. Saya akan mengucapkan selamat tinggal kepada Oranje sehabis Euro 2012 dan setelahnya saya hanya fokus bersama klub.

Thiago Silva Dibawah Bayang-Bayang Maldini




Thiago Silva langsung jadi andalan lini belakang AC Milan setibanya di San Siro. Meski dinilai baik oleh klub dan fans, bek asal Brasil tersebut ternyata terbebani sebagai pengganti sosok Paolo Maldini. Silva datang ke San Siro setelah diboyong dari Fluminese pada Juli 2009.

Bek tengah berusia 26 tahun itu langsung dipercaya bertandem dengan Alessandro Nesta di sentral pertahanan Rossoneri yang ditinggal Paolo Maldini di penghujung musim 2008/2009. Silva membayar kepercayaan dan harga mahal yang diberikan Diavolo Rosso padanya.

Tampil konsisten, dia total melakoni 40 pertandingan dan sumbangan dua gol di musim perdana. Sementara musim ini sudah 31 laga dijalani plus donasi satu gol. Meski tampil meyakinkan dan kerap dapat sanjungan, Silva ternyata merasa berada di bawah bayang-bayang Paolo Maldini. Kedatangan di Milan yang bertepatan dengan Maldini pensiun memberikan beban tersendiri buat Silva. "Saya dalam periode menentukan di sepanjang karir saya.

Saya merasakan tanggung jawab menjadi suksesor seorang yang fenomenal seperti Paolo Maldini," sahut Silva seperti diberitakan Football Italia. Sebelum akhirnya memutuskan gantung sepatu, Maldini 24 tahun membela Milan. Dalam periode tersebut ada 26 trofi utama berhasil dia persembahkan, termasuk yang paling mentereng lima gelar Liga Champions.

"Di akhir karir saya, saya hanya berharap bisa memenangi setengah apa yang dia (Maldini) dapat dari karir olahraganya yang luar biasa," tuntas Silva.

Dinho Dukung Seedorf ke Brasil




Bintang Flamengo, Ronaldinho, mendukung niat mantan rekannya, Clarence Seedorf, yang tertarik bermain di Liga Brasil musim depan. Seperti diberitakan, kontrak Seedorf akan habis akhir musim nanti.

Hingga kini belum ada pembicaraan perpanjangan kontrak dari manajemen Milan. Hal ini menimbulkan spekulasi kalau gelandang asal Belanda itu akan segera angkat kaki dari San Siro. Seedorf sendiri tak menutup kemungkinan bakal segera cabut.

Apalagi, dirinya juga sudah mengadakan pembicaraan dengan klub Brasil, Coronthians. Mendengar kabar ini, Dinho langsung memberi respons positif. "Dia adalah pemain hebat dan telah menyatakan ingin bermain di sini (Brasil). Aku rasa itu akan baik untuknya," tutur Ronaldinho.

Media-media Italia mengklaim ini memang akan menjadi musim terakhir Seedorf bersama Milan. Di usianya yang telah menginjak 35 tahun, Seedorf diyakini bakal kesulitan untuk bersaing dengan gelandang-gelandang muda Milan macam Kevin-Prince Boateng, Mathieu Flamini, dan Alexander Merkel. Seedorf punya alasan pribadi memilih Brasil sebagai pelabuhan barunya. Ini karena istrinya orang Brasil dan ia juga sudah memiliki apartemen di Rio de Janeiro.

Dilirik Chelsea, Ambrosini Enggan Pindah




Kapten AC Milan, Massimo Ambrosini, diberitakan media-media Italia sedang dilirik Chelsea. Namun, menurut agennya, Ambrosini tak berniat pindah dan ingin tetap mengenakan seragam "I Rossoneri" pada musim depan.

Kontrak Ambrosini akan habis pada bulan Juni nanti. Itu artinya, ia boleh pergi dari Milan dengan status bebas transfer. Meski berpeluang hengkang, Ambrosini sama sekali tak berniat angkat kaki dari San Siro. Ia masih ingin mengabdi kepada klub yang telah membesarkan namanya tersebut.

"Tak ada kabar baru mengenai pembaruan kontrak dan kami masih menunggu panggilan dari para petinggi 'I Rossoneri'," ujar agen Ambrosini, Moreno Roggi, seperti dilansir Football Italia. "Saya hanya bisa bilang bahwa keinginannya adalah melanjutkan petualangannya bersama Milan. Dia ingin tetap bersama Milan," terang Roggi.

Ambrosini merupakan pemain yang paling senior di Milan setelah Paolo Maldini pensiun dua musim lalu. Ia telah membela Milan sejak 16 tahun lalu dan sempat dipinjamkan selama setahun ke Vicenza.

Total, pemain 33 tahun itu telah bermain dalam 410 pertandingan untuk Milan dengan catatan 34 gol. Ia juga turut menyumbangkan 10 gelar bergengsi. Ambrosini kini tengah absen akibat cedera otot paha yang dideritanya sejak Februari lalu.

Alex Pato Dedikasikan Gol Untuk Putri Berlusconi




Alexandre Pato mencetak dua gol untuk membawa Milan memenangi derby della madonnina melawan Inter 3-0 dinihari tadi. Dua gol tersebut dipersembahkan secara khusus untuk seseorang. Adalah Barbara Berlusconi yang mendapatkan hadiah gol tersebut.

Ya, Barbara adalah putri dari pemilik klub Milan, Silvio Berlusconi, yang juga merupakan Perdana Menteri Italia. "Kepada siapa saya dedikasikan gol ini? Well, kalian tahu sendiri, kan?" ungkap Pato seusai laga. Tapi Barbara bukanlah satu-satunya orang yang mendapat hadiah gol dari Pato itu.

"Saya juga mendedikasikan gol itu kepada semua orang yang sudah berada di stadion untuk memberikan semangat kepada Milan meski segala sesuatunya tidak berjalan baik," tandasnya. Pato menambahkan jika saat ini Milan harus tetap fokus meraih hasil terbaik di tujuh laga tersisa jika ingin meraih scudetto.

Adriano Galliani Bantah Gennaro Gattuso Ke Rusia




Derby della Madonnina yang berakhir dengan kemenangan Milan 3-0, Minggu (3/4) dinihari lalu disebut menjadi derby terakhir bagi Gennaro Gattuso. Gelandang bertenaga badak itu kabarnya akan merapat ke klub Rusia FC Anzhi Makhachkala.

La Gazzetta dello Sport mengklaim tim Rusia itu serius memboyong Gattuso dengan pelicin tawaran gaji hingga sepuluh juta euro per musim. Melihat spekulasi ini, orang kedua di San Siro Adriano Galliani bersikap tenang dengan mempercayai komitmen Gattuso terhadap klub.

"Saya tidak percaya Gattuso akan pergi ke Rusia," ungkapnya pada Sky Sport. "Kontraknya akan rampung musim panas tahun depan dan saya rasa dia akan memilih bertahan." Anzhi baru saja mendatangkan mantan pemain tim nasional Brasil Roberto Carlos yang langsung mendapat jabatan kapten. Jika Gattuso bersedia pindah, dia akan menjadi pemain dengan gaji paling tinggi di Rusia.

Milan Urungkan Niat Gaet Ganso?




Penyandang status Capolista Serie A Italia, AC Milan, kemungkinan besar akan menghentikan usaha menarik gelandang serang milik Santos, Ganso. Kabar ini menjadi angin segar bagi Inter yang sudah lama menjadi pengagum bintang muda Brasil tersebut.

Demi Ganso seorang, Rossoneri harus merogoh kocek hingga 35 juta euro, tetapi kabar yang menyebutkan Santos akan berusaha meminta jumlah lebih sebagai pelicin transfer membuat raksasa Serie A itu berpikir ulang. Jika klub Brasil tersebut bertahan dengan pendiriannya, Milan disebut akan menutup negosiasi dan mengalihkan dana transfer ke target lain yang lebih realistis.

Target lain yang dimaksud adalah penyerang sayap milik Udinese Alexis Sanchez. Pemain tim nasional Cili itu telah bertrasnformasi menjadi bintang baru dan dipercaya berbanderol 35 juta euro.

Milan merasa dengan nilai uang sebesar itu, Sanchez dengan serangkaian bukti penampilan menawan musim ini lebih berharga meskipun Ganso juga membuktikan diri jika dia memang menyimpan bakat besar.

Gary Cahill Pengganti Nesta





AC Milan sudah mulai sibuk mencari pengganti bek veteran Alessandro Nesta, yang dikhawatirkan akan pensiun di akhir musim ini. Nama bek milik Bolton Wanderers Gary Cahill masuk dalam bursa perburuan.

Karakter permainan Cahill dianggap mirip dengan Nesta. Kubu Rossoneri pun tertarik mendatangkan Cahill ke San Siro, untuk dijadikan pelapis Nesta. Terlebih Nesta dikabarkan siap gantung sepatu dalam wakti cepat. Nesta sendiri sudah kerap menyatakan niatnya untuk pensiun di akhir musim nanti.


Bila Nesta benar-benar menjalankan niatnya tersebut, maka posisi bek tengah miliknya akan menjadi lowong. Manajemen klub Milan pun harus bergerak mencari pengganti. Cahill disiapkan sebagai suksesor dan Milan akan segera mengajukan tawaran kepada kubu Bolton, untuk memudahkan jalan mendapatkan Cahill.


Bolton sendiri siap melepas Cahill. Kontrak Cahill akan berakhir pada musim 2012. Artinya bila tidak segera diperpanjang, Cahill bisa meninggalkan Bolton dengan status bebas transfer.

Seedorf Siap Pergi




Gelandang AC Milan, Clarence Seedorf, mengaku berharap mendapat perpanjangan kontrak. Namun, ia mengaku akan menghormati apa pun keputusan Milan.

Kontrak Seedorf habis pada akhir musim ini. Menurut media Italia, Milan belum membuka negosiasi perpanjangan kontrak. Dikatakan juga, Seedorf berpeluang pindah ke klub MLS jika Milan memutuskan melepasnya. "Aku terus menunjukkan dari waktu ke waktu selama sembilan tahun berkarier di sini betapa berartinya Milan bagiku.

Aku menaruh hormat besar kepada klub ini dan aku pikir perasaan itu merupakan reaksi alami setelah apa yang kudapat," ujar Seedorf. "Semua bergantung kepada klub. Aku akan bertahan jika mereka menginginkan begitu," ujarnya. Seedorf bergabung dengan Milan pada musim panas 2002 dan telah memainkan 200 pertandingan resmi.

Berlusconi: Balotelli Tak Layak Gabung Milan




Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi, mengatakan kecil peluang klubnya membeli penyerang Manchester City, Mario Balotelli. Menurutnya, Balotelli tidak cocok dengan gaya Milan. "Milan punya karakter soal bersikap yang saya pikir tidak dekat dengan perilaku Balotelli," ujar Berlusconi.

"Ia teman yang menyenangkan dan sedikit labil. Jadi, biarkan saja keadaan seperti sekarang. Saya tak berpikir gayanya cocok dengan kami," tambahnya. City membeli Balotelli dari Inter Milan akhir musim lalu. Itu adalah pengalaman pertama Balotelli bermain di luar Italia. Sejauh ini, Balotelli berhasil membuat namanya populer di Inggris.

Bukan pertama-tama karena penampilan bagus di lapangan, tetapi sejumlah masalah di dalam dan luar lapangan. Setelah diganjar kartu merah akibat mengganjal pemain Dynamo Kiev, pada menit ke-36 pertandingan leg kedua putaran ketiga Liga Europa, 17 Maret lalu, ia bermain dart yang mengenai yuniornya di City.

Belum lama ini, menurut pemberitaan di Inggris, mobilnya dirusak massa, setelah Balotelli berkelahi dengan seseorang. Menurut sejumlah kalangan, Balotelli mungkin akan bersikap lebih baik jika bermain di kampung halamannya dan Milan disebut sebagai klub yang berpeluang merekrutnya

Berlusconi: Berafeksi pada Leonardo




Presiden AC Milan Silvio Berlusconi membantah dirinya tidak menyukai Pelatih Inter Milan Leonardo. Menurut Berlusconi, ia malah menaruh afeksi besar pada mantan anak buahnya itu. Leonardo berkarier selama 13 tahun sebagai pemain, direktur, dan pelatih AC Milan sebelum bergabung dengan Inter, pertengahan musim ini. Menurut pemberitaan di Italia, Leonardo berpisah dengan Milan karena banyak dikritik Berlusconi.

Leonardo pernah mengatakan bahwa masalahnya terbesarnya dengan Berlusconi adalah Berlusconi menganggap dirinya yang terbaik sehingga sulit menghargai orang lain. Untuk hal ini, Berlusconi juga tak membantah.

"Saya memberikan Leonardo ucapan semoga sukses supaya bisa sukses dan bertahan di Inter. Saya peduli kepada Leonardo. Ia memberikan banyak kepada Milan. Saya tak punya apa pun selain afeksi kepadanya," ujar Berlusconi. "Leo menyebut saya narsistik? Ia benar. Saya memang begitu," ujarnya.

'Milan Belum Memenangi Apa-apa'




Memenangi derby melawan Inter Milan memang menjadi kesenangan tersendiri bagi AC Milan. Tapi belum tentu Rossoneri bisa keluar sebagai peraih Scudetto musim ini, kata Adriano Galliani. Wakil Presiden Milan itu memang bukan bersikap pesimistis, namun lebih mengingatkan supaya Alexandre Pato dkk. tak kehilangan fokus.

Masih ada tujuh pertandingan tersisa sampai akhir musim dan masih ada poin untuk dikejar. "Kami belum memenangi apa pun, tapi Inter harus bangkit dari kehilangan enam poin akibat kalah dari kami dalam dua pertandingan derby musim ini." Kami memenangi pertandingan penting, tapi kami masih memiliki tujuh pertandingan tersisa dan ada 21 poin untuk didapatkan.

Anda bisa memenangi derby dan kehilangan gelar, begitu juga sebaliknya," ujar Galliani di situs resmi klub. "Biar bagaimanapun, kami harus tetap menjejak tanah. Tetap fokus dan tenang. Pada pertandingan berikutnya, kami akan bertandnag ke Firenze (untuk menghadapi Fiorentina). Kami harus berkonsentrasi terhadap tantangan itu," lanjutnya.

Dalam pertandingan di San Siro, Minggu (3/4/2011) dinihari WIB, Milan langsung unggul pada menit pertama. Pato sukses mencatatkan namanya di papan skor setelah tembakannya merobek gawang Inter. Pato kemudian memperlebar kedudukan menjadi 2-0, sebelum Antonio Cassano melengkapinya menjadi 3-0 pada menit-menit akhir laga.

Drama 13 Menit Antonio Cassano




Masuk di menit 79, Antonio Cassano kemudian mencetak gol di menit 89 dan dikartu merah saat injury time. Terlepas dari sengitnya Derby Milan, Cassano membuat drama sendiri dalam 13 menit penampilannya di atas lapangan. Cassano masuk ke dalam lapangan saat Milan sudah dalam posisi unggul 2-0 atas Inter Milan. Dia dikirim oleh

Massimiliano Allegri untuk menggantikan Robinho saat pertandingan masuk menit 79. Pesepakbola yang didatangkan dari Sampdoria tersebut kemudian terlibat dalam beberapa skenario serangan Rossoneri. Sampai akhirnya di menit 89 dia dilanggar Javier Zanetti di dalam kotak penalti.

Di sinilah drama Cassano dimulai. Usai mencetak menuntaskan tugasnya sebagai eksekutor penalti, Cassano nekat merayakan gol yang dibuatnya dengan melepas jersey Merah-Hitam. Nekat karena Cassano pastinya tahu kalau selebrasi semacam itu akan membuat wasit memberinya kartu kuning.

Tak banyak reaksi diberikan mantan AS Roma dan Real Madrid itu saat wasit mengacunginya kartu kuning. Masih dalam euforia mencetak gol, Cassano menerima sanksi dari sang pengadil. Namun saat periode injury time masuk menit kedua, pesepakbola 28 tahun itu terlihat sangat kecewa saat wasit memberi kartu kuning kedua, yang langsung diikuti kartu merah.

Lagi-lagi hukuman tersebut datang karena sikap ceroboh Cassano, dia melakukan pelanggaran yang sangat tidak perlu saat mencoba melakukan pressure pada Ivan Cordoba. Situs Football Italia menyebut apa yang dilakukan Cassano itu sebagai tindakan yang bodoh dan sia-sia. Yang jelas Massimiliano Allegri kecewa dengan tindakan pesepakbola yang sebelumnya dikenal bengal dan susah diatur itu.

"Itu sangat disesalkan soal Cassano dan sayangnya ada kebiasaan selebrasi melepas jersey. Antonio tahu akan hal tersebut dan bisa menghindari pelanggaran yang dia buat setelahnya," sahut Allegri. Jadi, dalam 13 menit debutnya di Derby Della Madonnina, Cassano mendapat penalti, mencetak gol dan dapat kartu merah.

Dua Kali Kalahkan Inter, Milan Menuju Scudetto?




Kali terakhir AC Milan meraih Scudetto mereka berhasil dua kali mengalahkan Inter Milan dalam satu musim. Menyusul kemenangan 1-0 di laga perdana dan 3-0 dinihari tadi, akankah Rossoneri akhirnya jadi juara lagi?

Dua gol dari Alexandre Pato dan satu lainnya dari Antonio Cassano memberi AC Milan kemenangan 3-0 saat menjamu Inter Milan. Hasil tersebut menyempurnakan keunggulan Rossoneri atas saudara sekotanya itu setelah pada pertemuan pertama juga unggul 1-0 lewat gol Zlatan Ibrahimovic.

Sebagaimana dikatakan Massimiliano Allegri seusai laga, hasil 3-0 tak lantas memberi Milan gelar Scudetto. Namun itu cukup mendongkrak keyakinan Alessandro Nesta cs kalau status juara makin besar berpeluang didapat di akhir musim ini. Setidaknya Milan punya catatan bagus saat kali terakhir mampu menang dua kali atas Inter dalam satu musim.

Peristiwa tersebut terjadi di musim 2003/04, saat Milan meraih gelar juara Seri A yang terakhirnya. Saat itu di bawah arahan pelatih Carlo Ancelotti, Milan memetik kemenangan 3-1 pada pertemuan pertama di Giuseppe Meazza. Sementara pada laga kedua di San Siro, Paolo Maldini cs harus menjalani laga ketat sebelum memetik kemenangan 3-2.

Di akhir musim tersebut Milan keluar sebagai juara dengan mengumpulkan 82 poin, unggul 11 atas AS Roma di posisi kedua. Sementara Inter finis di urutan empat dengan poin 59.